Senin, 30 Desember 2013

Strategi OJK genjot kinerja pasar modal Indonesia tahun depan

Senin, 30 Desember 2013 20:15
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini ditutup di level 4.274,18 atau turun 0,98 persen dibandingkan penutupan IHSG tahun lalu yang berada di kisaran 4.315,316.
Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida berjanji, kinerja pasar modal akan lebih baik di tahun depan. Pihaknya mengaku sudah punya jurus untuk meningkatkan kinerja pasar modal Indonesia.
"Tahun ini memang betul tidak seperti yang kita harapkan. Tahun ini belum mencapai indeks yang positif karena terlepas dari kondisi dan tekanan di 2013, OJK secara regulator akan melakukan hal-hal untuk pertumbuhan pasar modal di tahun depan," kata Nurhaida di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/12).
Dari sisi pengaturan, OJK akan melakukan pengembangan industri reksa dana, di mana di tahun depan agen penjual reksa dana akan diperluas tidak hanya di perbankan tapi juga di luar perbankan.
"Agen penjual nantinya tidak hanya perbankan tapi juga perusahaan bukan perbankan," kata Nurhaida.
Terkait dengan aturan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), tahun depan, pendaftaran akan dipermudah melalui e-registration. "Diperbolehkan e-registration dalam bentuk elektronik. Transaksi online juga ditingkatkan," imbuh Nurhaida.
OJK juga akan menyempurnakan infrastruktur pasar modal di tahun depan seperti penggunaan Single ID (SID). "Dulu SID hanya berlaku bagi nasabah di broker, 2014 mewajibkan SID bagi pemegang unit penyertaan reksa dana yang ada di kustodian," ungkap Nurhaida.
Untuk melindungi investor dari kerugian akibat operasional selama berinvestasi di pasar modal, OJK juga membentuk dan memberlakukan lembaga perlindungan dana investor.
"Sekarang sedang dikerjakan untuk menyusun surat edaran (SE) untuk menentukan nilai klaim kepada individu nasabah dan tata cara klaim yang akan disusun SIPF," jelas Nurhaida.
OJK juga akan menyusun pelaporan emiten dengan menggunakan sistem e-reporting untuk mempercepat info ke publik. Sedangkan dari sisi low enforcement, OJK akan meningkatkan pemeriksaan terhadap kegiatan perusahaan efek dan pihak-pihak akuntan.
"Ini tidak lain dan bukan agar perdagangan di pasar modal dilakukan baik dan teratur transparan dan akuntabel," tutup Nurhaida.


Analisis :
Menurut saya, mudah-mudahan strategi OJK dalam meningkatkan kinerja pasar modal Indonesia seperti menyempurnakan infrastruktur  pasar modal , melindungi investor dari kerugian akibat operasional , membentuk  dan memberlakukan  lembaga perlindungan dana investor, dll dapat terlaksanakan. Sehingga perdagangan di pasar modal dapat dilakukan dengan baik dan teratur transparan dan akuntabel.

1 komentar: