Senin, 30 Desember 2013 11:16
Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian mengakui produksi daging
sapi Indonesia 2014 mendatang tidak akan cukup memenuhi kebutuhan permintaan
masyarakat. Produksi daging sapi lokal diprediksi masih akan terus defisit
terhadap kebutuhan.
Menteri Pertanian, Suswono, mengatakan memang
produksi daging sapi lokal pada 2014 akan mengalami kenaikan dibandingkan 2013.
Namun, kenaikan ini tidak akan terjadi secara signifikan dan tidak mencukupi
kebutuhan masyarakat.
"Daging sapi kita masih defisit 0,04 persen. 2014
produksi daging sapi kita 0,53 juta ton dan naik dari 2013 sekitar 0,43 juta
ton," ucapSuswono dalam konferensi pers di kantornya,
Jakarta, Senin (30/12).
Bukan hanya itu, Suswono mengakui di 2013 saja, Indonesia
mengalami defisit daging sapi sehingga diharuskan melakukan impor. Namun, impor
yang dilakukan tidak mampu menekan tingginya harga.Suswono juga merasa heran ketika impor sapi
dibuka lebar namun harga tidak kunjung turun.
"Impor sapi hidup dan
daging beku kita relaksasi impor sapi. Masuknya impor tidak turun secara nyata.
Kita buka lepas impor faktanya tidak turun secara signifikan," jelasnya.
Suswono menduga, tingginya
harga daging sapi karena masalah infrastruktur pengangkutan. Sulitnya akses dan
transportasi sapi membuat harga melonjak ketika sudah sampai di pasaran.
"Situasi tidak mudah
dari pulau ke pulau. Rendahnya produksi bukan hanya akibat produksi semata,
perdagangan peternak sulit akses dan distribusi sapi. Ini akan jadi program
kita mendatang. Alat transportasi untuk mengangkut sapi," tutupnya.
Sumber : http://www.merdeka.com/uang/indonesia-dipastikan-belum-lepas-dari-jeratan-impor-sapi-di-2014.html
Analisis :
Kebutuhan permintaan masyarakat akan daging sekarang ini memang sangat
tinggi, sehingga produksi daging sapi local terus mengalami deficit, sehingga
pemerintah perlu mengimpor daging sapi dari luar. Menurut saya, sebaiknya
pemerintah memberdayakan petani lokal dan pertanian terintegrasi peternakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar