Selasa, 24 Desember 2013 20:29
Merdeka.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyatakan
proyek infrastruktur bidang energi yang jadi prioritas pada 2014 adalah
interkonektivitas aliran listrik. Targetnya, listrik tiga pulau utama,
Sumatera-Jawa-Bali, akan saling terhubung.
Direktur Energi,
Telekomunikasi, dan Informatika Kementerian PPN/Bappenas Jadhie Judodiniar
Ardajat menyatakan proyek interkoneksi listrik Sumatera-Jawa akan menelan Rp 23
triliun. Itu merupakan proyek energi terbesar tahun depan.
"Sumatera bagian
selatan kita harapkan jadi lumbung energi nasional. Jadi dengan interkoneksi
ini, batu bara Sumatera tidak lagi dikirim ke Jawa untuk diolah menjadi
listrik. Dari Sumatera, sudah langsung mengirim listrik," ujarnya di kantornya,
Jakarta, Selasa (24/12).
Sedangkan proyek
interkoneksi listrik Jawa-Bali, akan dijalankan melalui dua cara. Pertama
adalah penghubungan melalui kabel bawah laut. Kedua, akan lebih megah, karena
dari sisi Banyuwangi, Jawa Timur, maupun Gilimanuk, Bali, akan dibangun menara
tinggi serupa Eiffel di Prancis. Kabel listrik akan menyeberangi selat kedua
pulau tersebut.
"Kajian lingkungannya
sudah selesai, kalau dari sambungan atas menara itu yang bisa disalurkan 275
kilovolt, kalau yang kabel laut 175 kv," kata Jadhie.
Sedangkan Pulau Jawa
sendiri, diharapkan mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di
Batang, Jawa Tengah. Selain itu, direncanakan pula PLTU di Pemalang dan
Indramayu, masing-masing bertenaga 1.000 Mega Watt. "PLTU-PLTU di Jawa ini
nanti akan super bersih, meski menggunakan batu bara," klaimnya.
Dari catatan Bappenas,
sepanjang 2013, sebagian besar proyek infrastruktur energi merupakan realisasi
program 10.000 MW tahap 1. Pemerintah, melalui Kementerian ESDM dan BUMN energi
lainnya, juga sudah mulai membangun SPBG dan jaringan gas kota di Sumatera dan
Jawa.
Analisis :
Saya sangat mendukung proyek interkonektivitas aliran listrik
pemerintah tersebut. Target nya yaitu listrik tiga pulau utama,
Sumatra-Jawa-Bali. Jadi dengan interkoneksi ini, Sumatra tidak perlu mengirim
Batu bara ke Jawa untuk diolah menjadi listrik, melainkan langsung mengirim
listrik. Saya berharap pemerintah serius melaksanakan proyek ini, dan juga
selalu diawasi dalam mengerjakannya, agar tidak ada tangan-tangan jahil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar