Senin, 28 Oktober 2013
Merdeka.com
- Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan penyaluran kredit mencapai Rp
96,539 triliun atau tumbuh sebesar 26 persen dibandingkan periode yang sama
tahun 2012 yang mencapai Rp 76,566 triliun. Perseroan memprediksi, pertumbuhan
kredit akan berada pada kisaran 20-25 persen sampai dengan akhir 2013.
Direktur Utama BTN Maryono
mengatakan, bisnis inti penyaluran kredit BRN masih dominan kredit perumahan.
"Porsi pembiayaan pada kredit perumahan masih mendominasi dengan share
86,12 persen dari total kredit yang disalurkan Perseroan selama Triwulan
III/2013 yang mencapai Rp 83,138 triliun," ujar dia saat pemaparan Kinerja
Bank BTN Triwulan III/2013, di Menara BTN, Jakarta, Senin (28/10).
Sementara sisanya yang sebesar
13,88 persen atau sebesar Rp 13,401 triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit
non perumahan.
"Kami terus mendukung pada
program Pemerintah dalam bidang perumahan melalui skim Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan (FLPP). Kami telah memberikan kontribusi secara nasional
yang cukup tinggi dengan rata-rata share di atas 95 untuk Masyarakat Berpenghasil
Rendah (MBR)," jelasnya
Kebijakan pemberian batas kredit
uang muka yang ditetapkan Bank Indonesia Oktober 2012 diakuinya tidak
mengganggu kucuran kredit perseroan. "Kita dapat banyak pahala, letak
pahalanya kita kucurkan 95 persen market share untuk MBR," ungkap dia.
"Secara bisnis tidak ada
masalah dengan penyaluran kredit, karena LTV menjamin stabilitas harga rumah
khususnya untuk masyarakat menengah bawah," tutupnya.
Sumber :
Analisis :
Tentu kredit perumahan kian meningkat,
karena rumah merupakan prioritas utama dalam kehidupan. Apalagi BTN Tbk
menawarkan harga rumah khususnya untuk masyarakat menengah bawah. Selain itu
juga mendukung program pemerintah dalam bidang perumahan dan secara tidak
langsung memberikan kontribusi secara
nasional yang cukup tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar