Minggu, 03 November 2013

Dampak panjang demo buruh bagi perusahaan dan ekonomi nasional

Jumat, 1 November 2013
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin ikut angkat bicara menanggapi maraknya aksi demo buruh yang terjadi beberapa hari terakhir. Menurut Suryamin, demo buruh bisa berdampak pada penurunan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara jika terjadi berlarut-larut.
Suryamin menyebut, demo buruh akan sangat terasa pada output perusahaan. Produksi perusahaan berhenti berjam-jam dan berpengaruh pada indeks produksi. Dengan kata lain, perusahaan menjadi tidak produktif lagi.
"Demo buruh akan berpengaruh pada output yang berhenti berjam-jam. Nanti itu harus dipertimbangkan. Berpengaruh kepada indeks produksi perusahaan," kata Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (1/11).
Tidak hanya itu, nilai tambah produksi juga akan terus menurun. Dengan menurunnya nilai tambah dan output produksi, akhirnya membuat kemampuan perusahaan menggaji karyawan menjadi tergerus.
"Nilai tambah akan terus menurun, kemampuan cost produksi akan turun. Kalau terlalu lama pada PDB sektor masing masing. Itu kan nanti akhir tahun berdampak atau tidak," katanya.
Disinggung soal pengurangan produksi karena demo buruh, Suryamin enggan menjelaskannya. Dia hanya mengatakan, penurunan produksi masih bisa ditutupi dari sektor lain.
"Tapi kan ada sektor lain yang mendorong perekonomian kita," tutupnya.

Sumber :


Analisis :

Memang dengan maraknya demo buruh menuntut kenaikan upah akan berdampak buruk bagi perusahaan, karena dengan demonya para buruh, proses produksi secara tidak langsung berhenti berjam-jam dan mempengaruhi indeks produksi. Seperti disebutkan dalam berita diatas, jika demo buruh tersebut terus berlanjut, maka akan berdampak pada penurunan  PDB Negara. Oleh karena itu, menurut saya, perlu adanya kesadaran dari para buruh akan dampak dari demo tsb. Bukan tidak mungkin  akan terjadi PHK jika nilai tambah  dan output produksi mengalami penurunan sehingga perusahaan tidak mampu menggaji para karyawannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar