Minggu, 03 November 2013

Indonesia baru sebatas ekspor ikan kembung, tuna, dan tongkol

Kamis, 31 Oktober 2013
Merdeka.com - Selama ini pemerintah dinilai lebih mementingkan impor ikan daripada memanfaatkan ikan dalam negeri. Padahal potensi ikan Indonesia mencapai 7 kali lipat dari APBN pemerintah.
Presiden Direktur PT Perikanan Nusantara Abdussalam Konstituanto menuturkan, untuk menyiasati ikan impor yang murah, pihaknya memilih untuk ekspor ikan kecil.
"Sekarang 60 persen kita ekspor dan 40 persen untuk domestik. Domestik itu dilema, di satu sisi kita ingin sejahtera, tapi sisi lain rakyat kita butuh ikan. Batasan kuota impor ikan pun kita enggak tahu dan harganya lebih murah," ucapnya ketika ditemui di Kantornya, Jakarta, Kamis (31/10).
Jenis ikan kecil yang diekspor perusahaan pelat merah itu antara lain ikan kakap, ikan kembung, serta tuna dan ikan tongkol. Negara tujuan ekspor mulai dari Taiwan, Thailand, Vietnam, Korea, China, Eropa seperti Jerman Timur, Jerman Barat serta Rusia.
"Tuna yang paling besar dan ada yang kita olah dulu. Di Amerika agak susah karena ada sindikat usaha dan ikan kita dibakar," katanya.
Dari sisi kuantitas, ekspor ikan Indonesia juga masih kecil, baru 10 ton dalam satu bulan. "Ikan kita nampung dari nelayan juga, nangkap sendiri juga. Kita kerja sama dengan nelayan, itu sekitar 80 persen ikan nelayan," tutupnya.

Sumber :


Analisis :

Menurut saya, pemerintah harus mengembangkan SDM dan mengelola BUMN perikanan dan kelautan secara baik, karena di Indonesia ini potensi alam kita sangat melimpah. Kalau dikelola dengan baik dan benar, pasti akan menguntungkan Negara dan bangsa ini. Sehingga tingkat ekspor Negara kita mengalami kenaikan yang pesat dibandingkan tingkat impornya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar